Hujan membasahi relung hidup dalam daratan tandus jiwaku
Subur....
Merekahkan bunga yang dulunya kuncup termakan waktu dalam sebuah penantian panjang yang tak terjamah oleh dirinya
Mentari pagi menjawab harapan baru
Mencairkan hati yang dulunya beku
Hampa udara tak lagi menyesakkan dada
Kini ia telah dipenuhi oleh oksigen
Dirinya hadir...
Menghidupkan hati yang sempat pupus
Lama tak berjumpa dengan rasa ini dan kini ia hadir, melengkapi hati yang dulunya sendiri (IU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar