Syukur

 

Ketika segelas kopi hangat menjadi teman penyintas malam
Ketika rasanya angin dari jendela ini begitu menyejukkan dibanding si kotak berangin dalam ruangan ini
Ketika suara jangkrik di luar terdengar lebih menyenangkan dibanding kotak bergambar dalam ruangan ini
Ketika malam ini sangat ingin menatap langit namun hanya nampak bangunan berbentuk kotak yang menjulang tinggi
Ah....malam ini berada ditempat asing
Namun terasa menenangkan
Pengobat penat setelah aktivitas seharian ini
Bonus yang patut di syukuri

@Aston Denpasar Hotel, Bali

-IU-

Proses

 Proses

Pernah berada di fase menyalahkan diri sendiri

Sering pula menyalahkan keadaan
Bahkan menyalahkan orang lain
Dan menghakimi takdir saat itu
Serta melupakan bahwa ia nya bukan kita yang menentukan
Kenapa saya begini
Kenapa semua terjadi seperti ini
Kenapa dia harus begitu

Namun semua perlahan menghasilkan sebuah pelajaran moral
Pembelajaran akan hikmah dari semua kejadian yang telah dilewati
Mengajarkan pula yang namanya bersabar
Dan rasa syukur
Hingga akhirnya sesuatu yang dulunya saya kesalkan
Saya tangisi
Saya benci
Menjadikannya kini,
Sebuah senyum dan tawa,
Kelegaan,
Rasa syukur,
Dan kesadaran akan bodohnya saya
Dan Maha Besar Engkau mengatur hidupku

-IU-

Terima Kasih Diriku

 

Terima kasih diriku
Untuk tetap bertahan disaat hati sangat ingin tuk menyudahi
Terima kasih untuk diriku
Karena tetap berjuang disaat hati ingin tuk berhenti
Terima kasih ya Allah untuk segala proses bentuk perjalanan yang Kau takdirkan kepadaku
Hamba percaya setiap orang pasti kau titipkan peran besar dalam hidupnya yang tidak ada satupun bisa melakukannya kecuali hamba yang kau pilih itu
Terima kasih untuk percaya dan tetaplah menuntunku menjalani proses itu hingga Kau jadikan hamba menjadi sosok  yang terbaik dari diriku
Terima kasih diriku
Sekali lagi ini bukanlah ujub namun lebih kepada bentuk rasa syukur dan apresiasi terhadap diriku yang terus berjuang

Melewati

 

Jalani saja
Memikirkan omongannya makin merumitkan hidupmu
Melakukan ini pun masih salah apa lagi tak dilakukan
Cukup lakukan yang terbaik karena Lillah
Nilai dirimu bukan ditentukan oleh nya
Tak mengapa hanya dianggap sebagai bayangan
Cukup lebih berlapang dada
Agar tidak terasa menyesakkan lagi
Karena perlahan satu per satu mulai dinikmati
Ibarat sebuah games yang selalu menyenangkan tuk dilakukan dengan challange yang berbeda tiap harinya
Tidak mengapa babak belur berkali-kali
Karena pada akhirnya kita akan belajar cara melewatinya dengan aman hingga di garis akhir nanti, someday....

IU

Menunggu

Menunggu

Menunggu merupakan hal yang tidak ku senangi

Namun nyatanya sampai saat ini saya masih melakukannya
Pernah mencoba untuk berhenti
Namun kembali hadirnya meyakinkan ku tuk kembali 
Dan entah untuk kesekian kali
Diriku pun akhirnya kembali menunggu
Seakan  membuatku menunggu itu hal biasa baginya
Andai ia tahu hal itu menyesakkan
Dan bodohnya ku iyakan semua itu
Karena bagiku yg paling bisa mengerti diriku adalah dirinya
Dirinya tahu bahwa aku benci perbincangan yang serius, dan ia pun tahu omongan ku tak lebih berisi kekonyolan,
Namun yang paling bisa mendengar cerita konyolku hanya dia
Dan kini saat jarak menegaskan dirinya...
Entah bagaimana kabarnya disana....
Ku bisikkan pada angin
Aku tak kan pernah lupa untuk kembali
Namun entah apakah jalan ku pulang kan sama diawal atau mungkin telah berubah
Bukan ingin ku
Namun lagi, dirinya yang membuat jalan itu mulai kembali buram

Kabar

Belakangan mendapat kabar duka yang berentetan. Maka izin kan saya menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang di tinggalkan. Saya pun tahu ini bukanlah hal yg mudah karena saya pun pernah merasakan kehilangan orang yang terkasih. Tapi semoga Allah membantu kita melewati fase ini. Karena hanya kepada Dia tempat kita bersandar. Tentu akan ada perbedaan besar setelah kepergian mereka, ada kenangan yang akhirnya tak bisa terulang dengan mereka. Ada rindu yang pada akhirnya hanya terobati lewat doa tanpa ada lagi pertemuan. Tak mengapa, sejenak berikan waktu tuk melampiaskan sedih itu. Bakti kita tak putus sampai disini, lantunan doa, ilmu yang diajarkan dan sedekah tuk mereka semoga bisa menjadi amal jariyah buat yang terkasih, dan kembali lagi kematian merupakan pelajaran yang nyata bahwa tak ada yg abadi. Semoga kita bisa dipertemukan kembali dengan mereka yang telah mendahului dalam sebaik-baik keadaan, dimana tak ada lagi perpisahan melainkan keabadian di tempat terbaikNya

-IU-

Maju

Mengumpulkan puing-puing semangat yang tersisa

Kembali yakin, ini yang terbaik

Usah dikenang

Jika tak pantas tuk jadi kenangan

Lanjutkan hidup

Karena hidup terlalu indah untuk ditahan di titik ini

Mulailah melangkah

Selangkah

Lalu perlahan berjalan cepat

Hingaa akhirnya kembali berlari mengejar mimpi yang sempat 

tertinggal

(IU)

Hidup-Layangan

Ngak usah terlalu dipikirin

Manusia itu kadang yang dulunya berasa jauh tiba-tiba jadi dekat
Yang dulunya dekat tiba-tiba menjauh
Hari ini hepi-hepi, esok berurai air mata

Hari ini ketawain orang besok ditertawain orang

Hanya masalah waktu kita pun bisa bertukar posisi dengan orang lain

Begitulah kehidupan yang layaknya sebuah layangan yang ditarik ulur
Jika tak seperti itu maka ia tidak akan mampu bertahan di udara
Mereka butuh sentakan dan kadang hembusan angin tuk menguatkan mereka agar tetap bertahan di udara 

Kata orang.... pelangi setelah badai adalah yang terindah
Tak selamanya jg
Namun senyummu atas sabar mu  adalah sebaik-sebaik senyuman,
Allah tak akan mengecewakan hambanya yg memilih tuk bersabar
(IU)

Rendezvous

Tak ada pertemuan yang sia-sia
Mengapa aku disini...
Bertemu dengan orang-orang ini...
Melakukan hal ini...
Sungguh tidak ada yang sia-sia...
Banyak hal yang bisa ku renungi dari semua...
Pelajaran berharga, tentunya tentang hidup..
sikap dan moral yang harus mulai ku tata ke arah yang lebih baik.
Segala bentuk perilaku..sifat...keputusan...dan akibat dari semua hal yang ku timbulkan...
Dampak yang terjadi bukan hanya ke diriku namun ke orang lain pula
Melawan sifat egois...
Belajar mengenai kedewasaan
Bahwa hidup tak selamanya tentang kita..
Tak selamanya kebenaran itu dari prasangka dan persepsi yang kita hadir kan di hati...
Terkadang kebenaran sejati barulah terlihat dari orang lain...
Mengamati...memahami... merenungi... menentukan sikap...dan akhirnya memutuskan...
Hidup ku begitu indah...sungguh rencanaNya sangat indah...
Alur...plot...aktor...lakon settingan yang ku jalani...tak lain untuk menunjukkan kuasaMu atas ku..
Tiada daya ku selain memohon petunjuk dari Mu
Kau Maha Tahu...sungguh Kau Maha dari segala diriku

-IU-

Merasa

Jadilah orang yang pintar merasa bukan orang yang merasa paling pintar
Yang berhak menjudge baik- buruk seseorang itu bukan lah manusia, tetapi Allah
Merasa was-was akan amalan sendiri itu penting karena kita tidak pernah tahu amalan apa dan yang mana yang diterima yang akan membawa kita ke surga
jangan sampai tertipu amalan sendiri

Seni Or

Bukankah yg tua harusnya merangkul yg muda

Bukannya malah dipandang sebelah mata

Bukankah setiap orang itu berproses
Bukannya dicap belum pantas atau tak layak melakukannya
Bukankah dirimu pun pernah berada diposisi ini
Berawal dari dunia baru
Bukannya mau sok-sok an
Bukankah seharusnya bereksplorasi adalah cara terbaik mengenali dunia itu
Maka sepantasnya rangkul kami
Dukung kami
Arahkan jika memang yg dilakukan tidak tepat
Berikan saran yang membangun
Bukan sekedar kritik tanpa solusi
Dengan begitu kita bisa jalan bersinergi mewujudkan visi misi yang sama

Beda

 Merasa benar itu wajar

Menganggap dirimu benar itu tidak salah
Pun merasa dirimu yg paling benar juga tak mengapa

Asal....
Jangan merendahkan pendapat yg lain
Jangan menghina hanya karena beda perspektif
Melupakan bahwa mereka pun manusia yg memiliki kebebasan berpikir dan berpendapat
Enggan bertukar sapa
Bahkan menghindari tuk bertatap muka

Dari pada sibuk beradu dalil
Kenapa tidak kita terbuka tuk saling berdiskusi
Bertukar pikir pendapat mana tahu ada hal baru yang bisa menjadi inspirasi

Merasa benar itu wajar

Menganggap dirimu benar itu tidak salah

Pun merasa dirimu yg paling benar juga tak mengapa 

Karena bisa saja kebenaran yang kita anggap benar ternyata adalah sebuah kesalahan

Dan kesalahan itu terkadang muncul dari koreksi org lain

Kita hanya manusia biasa yg tak sempurna dr luput dan salah

Maka terkadang kita pun perlu sedikit mebuka hati dan telinga untuk mengetahui sebuah kebenaran

Karena merasa benar terus itu sebuah keogoisan dan kekeliruan