Realita Hidup

Paham ku kini pada realita hidup
ketika loyalitas berakhir pada sebuah ending yang tak terduga
Integritas mu diuji, saat kau mampu lolos, sesuatu itu malah lari meninggalkan mu

lalu untuk apa semua ini?!
Akan berbeda rasa antara meninggalkan dan ditinggalkan
yang tersisa hanya rasa kecewa
Pahamku pada kenyataan
bahwa ini bukan tentang perjuangan
Masih tentang untung rugi
rasionalitas mengalahkan optimisme, empati dan kebersamaan

Namun tak mengapa
kecewamu, lukamu pada hari ini kelak akan mejadi sesuatu yang kan kau tertawakan (IU)

Tempat yang Pantas

Akan tiba saatnya kita memilih tuk bertahan dan menemukan alasan untuk berjuang demi sesuatu yang kita sukai
Dan sayang nya ketika kita memutuskan hal itu ia justru berbalik meninggalkanmu
Mungkin inilah jawabannya,
Bahwa tetap bertahan bukan yang terbaik dan berjuang bersama bukan hal yang tepat karena ada yang lebih pantas untuk dibersamai dalam perjuangan (IU)

Make Way

Don't wasting the chance that come over you
Because the deep regret is coming when you not doing anything!
not do your best!
not fight for your dream...!

Don't wasting your time to wait a second chance...
Coz you never know, will it comes or not
So using your time now...
Do not let anything un silent your way and make you become hesitate with your real power...

Do not try to running away
Cause how far that you can run...
It always in your mind, so face it

See...
You wasting your time
So many time you don't realized that you can use it to reach your dream
to make a firts step
to build a good planer
Make your way...
It's time to show your power
To spread on around you
Make them shiver with the power on you (IU)

Fokus

Ketika hati sudah tidak turut serta,
Fokus pun mulai pudar
Temaram dalam fikirannya

Next nya...,
Apa yang bisa dilakukan untuk mengembalikannya ke track yang lurus lagi?
Sehingga "to do" bisa menggandeng kembali hati di tiap langkahnya,
Agar fokus pun bisa kembali terpusat di track yang seharusnya
Menjadi kembali berbinar dalam fikiran ini (IU)

Perubahan

Perubahan memang terkadang kurang berkenan di hati jika ia nya bukan sesuatu yang kita ingini

Bukan masalah zona nyamannya, karena setiap apapun itu pasti akan selalu ada tekanan, 

Dikatakan  nyaman pun hanya karena sudah biasa

Satu hal yang hati belum terima ialah lagi-lagi masalah tanggung jawab, bukan yang dituntut di dunia namun kelak di akhirat...

Terlalu takut tak bisa menjadi adil,terlalu takut ada yang terdzalimi, terlalu takut tak bisa menegur hal yang melencang hanya karena kedekatan emosial, 

Takut ?

Ia saya takut...

Bukan masalah sekarangnya, namun lebih kepada perkara nanti (IU)

Lisan

Lisan terkadang lebih cepat dalam memberi respon atas tindakan orang lain
Ibarat gerak refleks, tak melewati saraf pusat untuk ditelaah lebih dalam
dan kemudian memutuskan  memberi respon yang nge-'gas' pada akhirnya,
Koar sana-sini,
cuap-cuap semaunya
Hingga hati tak lagi dijadikan cermin diri
Pandai memberi argumen namun cacat dalam kontemplasi diri.... (IU)

Fate

Benar...

Takdir tak pernah menanyakan terlebih dahulu perasaan kita,

Apakah kita bahagia atau apakah kita tidak suka (T. Liye)

Semua kembali kepada pilihan yang kita buat...

Hanya perlu percaya, yakin Dia Maha Tau...kembali ke tawakkal


Yakin! tak ada yang sia-sia...

Pertemuan, kejadian, masalah, kegembiraan, rezeki, jodoh dan semua yang kita alami semua tak ada yang kebetulan, 

melainkan karena Allah yang mengizinkan....

Karena Ia Maha Tahu apa yang kita butuhkan...kapan waktu yang tepat, bagaimana dan dimana semuanya....

kan indah pada waktunya. (IU)

#Jangan salahkan takdir

Aneh tapi Indah

Terasa aneh awal nya
Terasa asing bagiku
Mungkin karena tak biasa
Namun tak mengapa
Bukan kah ia nya juga muncul disaat terasing dan akan menjadi asing pada akhirnya

Keasingan yang  indah, insyaaAllah
Janji-Nya tak pernah melesat
Karena Ia Maha Menepati Janji
Semoga bisa istiqomah dengan ke'asing'an ini
Karena penghalang utama justru yang nampak itu
7 golongan yang telah dijanjikan
Yang paling masuk akal untuk bisa ku upayakan agar bisa menjadi bagian dari nya ialah satu golongan itu hanya pada satu kelompok itu
Semoga Ia mudahkan
Semoga Ia ridho pada ku
Ya Muqollibul qulub tsabbot qolbi 'alaa dinik....
(IU)

Pendosa yang Mencoba Meraih SurgaNya

Hijrahku belum sempurna
Namun saya pun bersyukur atas satu langkah ini...
Walau dalam menapaki jalan tersebut masih banyak sisa-sisa kerikil yang menempel di kaki ini.
Berharap sepanjang ku susuri jalan tersebut satu persatu kerikil itu pun akan lepas dengan sendirinya.

Muhasabah diri, walau kadang niat ini masih berlika-liku semoga hal yang coba ku bangun menjadi sebuah kebiasaan bisa menjadikannya sebagai suatu bagian dalam diri...menjadi sebuah kebutuhan...yang jika ia nya tak ku lakukan maka kegelisahan itu pun kan muncul...

Terkadang saya pun takut dengan hati ku...
Masih meragukan kesungguhanku
Takut akan fikir ku
Masih memikirkan hal-hal yang justru bisa menghapus amalan yang susah payah coba ku kumpulkan
Lemah...masih sangat lemah...
Jangan pernah mengaggap diri ini lebih baik dari kalian...
Karena kalian sejatinya tak tahu aib -aibku yang tak di tampakkan Nya andai kalian tahu kalian pasti akan merasa jijik bahkan memandang ku pun enggan...

Langkah ini bukan sebagai bentuk perwujudan kebaikan ku...namun lebih kepada inginnya kebaikan itu bisa kurasakan...
Takut jika perubahan ini justru menjadi boomerang diri...takut jika perubahan ini melahirkan sosok baru bernama keangkuhan...sombong...merasa diri paling baik..paling..benar...naudzubillah...
Setidaknya ketika masih dalam kemaksiatan masih ada rasa bersalah yang hadir...namun jika sekarang perubahan ini tak menghadirkan sosok yang bernama tawadhu maka tolong tegur saya...ingat kan saya pada tujuan saya...
Menjadi pribadi yang lebih baik dari diri saya sebelumnya. (IU)